Skip to main content

Jakarta, 27 Maret 2019 – Komitmen Asian Agri dalam  mendukung industri kelapa sawit yang berkelanjutan ditegaskan dengan diperolehnya sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk 2 unit bisnis yaitu PT Indo Sepadan Jaya dan PT Rantau Sinar Karsa hari ini. Pencapaian ini sekaligus menandai tersertifikasinya seluruh perusahaan dalam naungan Asian Agri.

Sertifikat keberlanjutan untuk Asian Agri diserahkan oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementerian Pertanian, Ir. Irmijati Rachmi Nurbahar, M.Sc didampingi oleh Kepala Sekretariat ISPO, Aziz Hidayat kepada Direktur Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri, Bernard Riedo pada acara International Conference and Expo – Indonesian Sustainable Palm Oil (ICE-ISPO) di Jakarta.

Asian Agri menerima 2 sertifikat ISPO untuk unit bisnis PT Indo Sepadan Jaya dan PT Rantau Sinar Karsa, hari ini (27/3), yang turut menandai pencapaian 100% sertifikasi ISPO perusahaan.

Menurut Aziz, hingga saat ini jumlah sertifikat ISPO yang diterbitkan sudah sebanyak 502 sertifikat yang terdiri dari 493 perusahaan, 5 koperasi swadaya dan 4 KUD plasma dengan luas total area 4.115.434 Ha.

Asian Agri memperoleh sertifikasi ISPO pertama di tahun 2013 untuk unit bisnis perusahaan yaitu PT Inti Indosawit Subur. Melalui program kemitraan, Asian Agri juga mendukung para petani mitra untuk mendapatkan sertifikasi. Asosiasi Amanah di Riau menjadi asosiasi petani swadaya pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi ISPO.

“Kami berkomitmen penuh dalam pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan, dengan menerapkan praktik-praktik terbaik di seluruh kegiatan operasional perusahaan baik di perkebunan maupun di pabrik kami secara konsisten. Komitmen yang sama juga kami terapkan kepada para petani mitra perusahaan,” ujar Bernard.

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktifitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatra Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Dinna Permana Setyani
Manajer Komunikasi Perusahaan
E-mail: dinnapermana@www.asianagri.com
DID: +62 21 2301 119

Klik disini untuk versi PDF

Leave a Reply

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.