Akhir-akhir ini media telah menulis tuduhan bahwa Asian Agri (AA) telah membeli buah sawit yang berasal dari perkebunan kelapa sawit ilegal di dalam Taman Nasional Tesso Nilo. Tuduhan ini dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Sebagai anggota dari Round Table for Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesia Sustainable Palm Oil Foundation (ISPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), AA sepenuhnya menjalankan praktek keberlanjutan di semua aspek operasionalnya. Termasuk juga kebijakan tanpa tolerasi dalam hal menerima pasokan buah sawit ilegal ke pabriknya. Kebijakan pembelian kami meliputi:
- Mewajibkan semua pemasok pihak ketiga untuk menyampaikan surat pernyataan bahwa pasokan buah mereka untuk AA hanya berasal dari sumber yang legal. Surat tersebut ditandatangani oleh perwakilan pemerintah daerah disertai dengan dokumen resmi seperti surat kepemilikan tanah atau ijin-ijin yang terkait.
- Penghentian segera bagi pemasok yang terindikasi memasok AA dengan buah sawit yang berasal dari daerah ilegal. Sebagai contoh, pada bulan November 2012 AA menerima informasi bahwa pasokan buah sawit berasal dari daerah ilegal. Merespon informasi tersebut, AA langsung segera menghentikan pembelian dari pemasok pihak ketiga tersebut sampai dapat memastikan legalitas pasokannya.
- Papan pengumuman di semua pintu masuk pabrik kami yang mengingatkan pemasok tentang kebijakan tanpa toleransi untuk buah sawit ilegal
Sebagai bagian dari kebijakan pembelian kami yang hanya menerima buah sawit dari sumber legal, AA juga terlibat dengan diskusi rutin dengan para pemangku kepentingan seperti pemasok, perwakilan pemerintah daerah dan propinsi serta tokoh masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk menyampaikan dengan jelas tentang kebijakan pembelian kami dan bersama-sama meningkatkan prosedur dalam memastikan legalitas pasokan buah sawit ke AA.
Selain membeli dari pemasok pihak ketiga, AA memperoleh sebagian besar pasokan buah sawit dari 100.000 hektar perkebunan Inti dan 60.000 hektar perkebunan plasma mitra Asian Agri. Lebih dari 22.000 hektar perkebunan inti telah bersertifikat RSPO & ISPO dan seluruh lahan inti seluas 100.000 hektar telah berhasil memperoleh sertifikasi ISCC. Kami juga telah membantu petani plasma dalam mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISCC untuk lahan lebih dari 42.000 hektar, yang menjadikan Asian Agri sebagai perusahaan dengan plasma bersertifikasi RSPO dan ISCC terbesar di Indonesia.