Jakarta, 9 Januari 2019 – Asian Agri kembali menegaskan komitmen perusahaan untuk senantiasa mendukung dan menjadi mitra Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Corporate Affairs Asian Agri, M. Fadhil Hasan kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi bertepatan dengan acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) yang diselenggarakan di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada selasa (8/1).
Sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit nasional yang berkomitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan, Asian Agri berkesempatan untuk menerima kunjungan dari para Duta Besar negara-negara Uni Eropa di saat masifnya isu boikot minyak kelapa sawit, sekaligus menjelaskan praktik pengelolaan terbaik yang diterapkan oleh perusahaan pada acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Universitas Jambi pada bulan April lalu.
Diplomasi kelapa sawit merupakan salah satu program kerja BPPK
untuk mempromosikan kelapa sawit di dunia internasional
Asian Agri juga turut mendukung pembekalan para Diplomat Indonesia mengenai kelapa sawit dengan mengunjungi perkebunan dan pabrik kelapa sawit milik perusahaan serta Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di Buatan, Riau.
“Asian Agri berkomitmen untuk mendukung berbagai usaha dan upaya Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan, baik di lingkup nasional maupun internasional,” tegas Fadhil.
Sekilas Mengenai Asian Agri:
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktifitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatra Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Lebih dari 91% perkebunan dan pabrik kelapa sawit Asian Agri telah mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan terkemuka CPO telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Dinna Permana Setyani |
Manajer Komunikasi Perusahaan |
E-mail: dinnapermana@www.asianagri.com |
DID: +62 21 2301 119 |