Jambi, 19 September 2019 – Asian Agri melalui PT Inti Indosawit Subur hari ini menyerahkan secara simbolis kandang sapi bantuan perusahaan sebagai lanjutan program peningkatan ekonomi masyarakat melalui usaha peternakan sapi Kelompok Makarti Utama di Desa Kehidupan Baru, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Jambi.
Head Corporate Social Responsibility (CSR) Asian Agri, Welly Pardede, menjelaskan bantuan kandang sapi ini adalah bagian dari program CSR Asian Agri yang digagas sejak tahun 2009. Diawali dengan pemberian 21 ekor sapi indukan dan pejantan, kemudian Kelompok Makarti Utama menerima bantuan pembuatan kandang, jembatan penyeberangan menuju kandang serta pengetahuan beternak sapi.
Camat Maro Sebo Ilir, Kab Batanghari Provinsi Jambi, Sanusi S.Ag yang hadir dalam peresmian kandang sapi bantuan tersebut mengatakan, “ PT. Inti Indosawit Subur telah meletakkan pondasi kemapanan ekonomi di Desa Kehidupan Baru, sehingga dengan adanya kelompok peternak Makarti Utama, desa ini akan mempunyai produk unggulan yang tidak dipunyai oleh desa lain. Pembinaan yang dilakukan perusahaan akan menjadikan desa dan wilayah kami dikenal luas.”
Sumaryo selaku Ketua Kelompok Peternak Sapi Makarti Utama mengakui bahwa butuh perjuangan untuk mencapai keberhasilan, tapi dengan penuh semangat dan kerja keras serta didampingi terus oleh perusahaan akhirnya kelompoknya menuai hasil.
“Perusahaan tidak melepas kami begitu saja, tetapi terus membina sampai kami difasilitasi untuk belajar studi banding ke luar pulau, yaitu Bali, untuk menimba ilmu di sana, di samping itu kami diberikan fasilitas pendampingan dari Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari,” jelas Sumaryo.
Keberhasilan Makarti Utama mengembangkan ternak sapi menjadi kebanggaan desa. “Dari semula 21 ekor untuk 10 anggota dalam kelompok, dalam waktu hampir 10 tahun, total sapi sudah mencapai 120 ekor, dengan perincian 60 ekor masih diternakkan dan 60 ekor lagi sudah dijual,” ujar Sumaryo.
GM PT Inti Indosawit Subur, Muhammad, mengatakan bahwa program CSR ini dapat mendorong pendapatan alternative masyarakat, secara khusus untuk menunjang kesejahteraan hidup petani kelapa sawit. “Jika suatu saat petani melakukan replanting, maka masih ada sumber pendapatan yang berbeda. Usaha peternakan seperti Makarti Utama ini bisa dicontoh dan dikembangkan di kelompok atau desa lain, apalagi di seputar kebun sawit ini masih berlimpah bahan pakan ternak,” kata Muhammad.
Sekilas Mengenai Asian Agri:
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Maria Sidabutar
Kepala Komunikasi Perusahaan
E-mail: communications@www.asianagri.com
DID: +62 21 2301 119