Skip to main content

Pontianak, 20 September 2024 – Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan juga merupakan salah satu produsen bibit kelapa sawit di Indonesia, Asian Agri, memperkenalkan benih unggul DxP Topaz dalam acara Indonesian Palm Oil Smallholders Conference & Expo ke-4 2024 (IPOSC 2024), yang diselenggarakan pada 19-20 September 2024 di Aston Pontianak Hotel & Convention Center, Pontianak, Kalimantan Barat.

Pada kesempatan tersebut, Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto menjelaskan “Bibit unggul DxP Topaz ini merupakan hasil riset dan pengembangan program pemuliaan yang telah dikembangkan selama puluhan tahun sejak tahun 1992, serta sudah teruji dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas tonase Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Oleh karena itu, kami yakin Bibit unggul DxP Topaz dapat menjadi pilihan tepat bagi petani kelapa sawit yang akan melakukan replanting.” Ujar Yopy saat menghadiri IPOSC 2024.

Pada IPOSC 2024 yang bertema “Upaya Terpadu Meningkatkan Produksi Sawit Rakyat”, acara ini mendapatkan perhatian masyarakat. Khususnya pada booth Asian Agri yang memamerkan kecambah dan bibit sawit unggul DxP Topaz.

Menurut Yopy, bibit unggul DxP Topaz yang dipamerkan dalam IPOSC 2024 terdiri dari 4 varietas yakni Topaz 1 (dura Deli x pisifera Nigeria), Topaz 2 (dura Deli x pisifera Ghana), Topaz 3 (dura Deli x pisifera Ekona) dan Topaz 4 (dura Deli x pisifera Yangambi), yang teruji dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit.

“Pengembangan bibit sawit unggul DxP Topaz dimulai dari komitmen Oil Palm Research Station (OPRS) yang merupakan Departemen Riset dan Pengembangan Asian Agri untuk memberikan bibit terbaik bagi para pelanggannya. Sejak tahun 1992, OPRS terus melakukan seleksi dan persilangan dari indukan dura dan pisifera terpilih dari Kosta Rika (gen-1). Kemudian di tahun 1996-1998, OPRS memulai penanaman indukan Dura dan Pisifera terpilih di kebun benih Topaz berikut kombinasi persilangan generasi satu DxP-nya. Potensi produksi DxP Topaz dari hasil persilangan generasi satu selama enam tahun (1999-2004) berpotensi menghasilkan produksi 16 ton TBS/Ha pada TM1 dan rata-rata 31 ton TBS/Ha pada TM3 sampai dengan TM6 dengan potensi Oil Extraction Rate (OER) sebanyak 22%. Berdasarkan potensi tersebut, OPRS Topaz berhasil memperoleh izin pelepasan Varietas Topaz 1, 2, 3, dan 4 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian pada tanggal 16 Januari 2004,” jelasnya.

Ia melanjutkan, bahwa sesuai dengan komitmen Asian Agri untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, pengujian bibit sawit unggul tidak berhenti pada generasi pertama, tetapi terus berlanjut secara intensif hingga generasi kedua hingga saat ini. Dari hasil pengujian yang dilakukan terus menerus, pelanggan bibit sawit Topaz akan mendapatkan produk DxP Topaz akan semakin unggul setiap tahun. Saat ini, hanya persilangan yang teruji dan terbukti mampu memproduksi 24 ton TBS/Ha pada TM1 dan rata-rata 38 ton TBS/Ha di TM3 hingga TM6, dengan potensi OER 29%.

Selain unggul dari segi produktivitas tonase per hektarnya, Bibit unggul DxP Topaz juga memiliki ketahanan terhadap serangan busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma, yaitu Varietas Topaz GT. Varietas ini telah memperoleh izin pelepasan Varietas dari Kementerian Pertanian pada tanggal 1 Febuari 2019. “Oleh karena itu, Bibit Topaz merupakan bibit sawit unggul yang sudah teruji dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit dan juga tahan terhadap serangan Ganoderma, maka dari itu bibit Topaz menjadi pilihan andalan bagi petani kelapa sawit.” Kata Yopy.

“Kami sengaja datang jauh-jauh dari OPRS yang berlokasi di Desa Petapahan, Kabupaten Kampar, Riau ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk mengenalkan bibit sawit unggul DxP Topaz andalan para petani sawit kepada para pengunjung di IPOSC 2024. Melalui pameran ini, kami juga membuka dan mempermudah akses bagi petani sawit di Kalimantan untuk mendapatkan benih sawit unggul yang berkualitas dan yang juga dapat secara nyata meningkatkan produktivitas lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalimantan,” tutup Yopy.

Pembelian Bibit Topaz dapat dilakukan melalui nomor hotline Topaz di 0823 1177 4500 atau melalui email di topaz@asianagri.com. Harga jual Varietas Topaz 1, 2, dan 3 adalah Rp 9.500 per kecambah, sedangkan harga Varietas Topaz GT adalah Rp 19.000 per kecambah.

Tentang Asian Agri

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant-Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Lidya Veronica, Media Relation Asian Agri
E-mail   : lidya_veronica@asianagri.com