Pelalawan, Riau, 31 Mei 2023 – Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di periode ke dua musim kemarau tahun ini, Asian Agri melakukan pelatihan dan simulasi pencegahan kebakaran dalam upaya pencegahan karhutla di lingkungan operasional perusahaan yang berlangsung di Kebun Buatan, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, hari ini.
Kegiatan pelatihan ini juga merupakan tindak lanjut dari status siaga darurat karhutla Riau yang diumumkan oleh Gubernur Riau, Syamsuar, pada Februari lalu. Dalam pelaksanaan pelatihan, Asian Agri berkolaborasi dengan berbagai pihak yakni Kapolres Kabupaten Pelalawan, BPBD Kabupaten Pelalawan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pelalawan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan, Kasatpol Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pelalawan, Koramil Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kapolsek Pangkalan Kerinci, serta turut mengundang perwakilan desa-desa yang berada di sekitar kebun Asian Agri, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berada di Provinsi Riau.
Menurut Hafiz Hazalin Sinaga, Fire Free Village Manager Asian Agri, tujuan kegiatan pelatihan pencegahan karhutla ini adalah untuk meningkatkan kemampuan serta pengetahuan tim pemadam kebakaran di unit kebun, baik teknik pemadaman maupun pencegahan, sehingga dapat mengantisipasi kejadian kebakaran di kebun maupun lahan masyarakat yang berdekatan dengan perusahaan.
“Selain sosialiasi mengenai cara penanggulangan karhutla, pada kegiatan ini juga terdapat demo pengoperasian mesin pemadam kebakaran, serta pemaparan mengenai penegakan hukum terkait karhutla. Diharapkan dengan pelatihan ini, para pihak dapat bekerja sama dengan lebih baik, sehingga dapat mencegah terjadinya karhutla,” tambah Hafiz.
Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Asian Agri atas kegiatan Apel Siaga yang dilakukan hari ini. Ia mengatakan “Ini (kesiapsiagaan) merupakan harapan kita bersama dalam mengantisipasi adanya bencana alam, khususnya Karhutla. Oleh karena itu, pentingnya kesiapan yang dimiliki oleh perusahaan baik dari personel, perlengkapan dan juga metode dan teknis penanggulangan kebakaran.” Ia juga mengungkapkan bahwa sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah, perusahaan, maupun warga sekitar, sangat diperlukan untuk bersama-sama berkolaborasi menjaga lahan agar terbebas dari api.
Sementara, Kepala Daerah Operasi Sumatra VI Siak, Ihsan Abdillah mengapresiasi tindakan yang dilakukan Asian Agri dalam hal pencegahan karhutla. “Asian Agri selalu konsisten untuk melakukan berbagai kegiatan pencegahan dan pelatihan bagi para karyawannya, hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mencegah karhutla. Selain personel, Asian Agri juga menyiapkan peralatan yang memadai dan sesuai dengan ketentuan dari pemerintah.” ujar Ihsan.
Selain pelatihan pencegahan karhutla, pada kesempatan yang berbeda, Desa Bebas Api (DBA) Segati binaan Asian Agri bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) berkolaborasi dengan TNI, Polri, dan Manggala Agni sejak bulan April lalu hingga sepanjang musim kemarau untuk meningkatkan intensitas patroli api guna mencegah terjadinya karhutla di Desa Segati dan sekitarnya.
Menurut Hafiz, selain kegiatan patroli, tim DBA, MPA, bersama pemangku kepentingan lainnya juga melakukan sosialisasi mengenai bahaya karhutla kepada masyarakat sekitar serta edukasi untuk tidak membuka lahan dengan membakar.
“Sesuai informasi dari BMKG Pusat bahwa di tahun 2023 ini, di Provinsi Riau diprediksi akan mengalami kemarau kering, oleh karena itu intensitas patroli menjelang musim kemarau ini ditingkatkan di area-area yang rawan akan kebakaran, salah satunya yaitu Desa Segati. Kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk juga masyarakat sangat dibutuhkan dalam pencegahan karhutla,” jelas Hafiz.
Tentang Asian Agri
Asian Agri adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1979, perusahaan saat ini mengelola sekitar 100.000 hektar lahan perkebunan dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang. Sebagai pelopor program Trans-National Government Migration (PIR-Trans) pemerintah Indonesia, saat ini Asian Agri bekerja sama dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengoperasikan 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit, dan petani swadaya yang mengelola lebih dari 39.000 hektar.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar yang ketat sejak tahun 1994 dan praktik pengelolaan perkebunan secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya (pabrik CPO dan KCP). Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.
Kontak Media :
Corporate Communications, Asian Agri
Email : communications@asianagri.com