Salah satu korporasi perkebunan besar kelapa sawit swasta di Indonesia, Asian Agri menargetkan terjadinya peningkatan produktivitas kebun sawit plasma yang semulanya 15 ton TBS per ha menjadi 25 ton TBS per ha.
Harapan ini muncul seiring dengan penggunaan bibit sawit Topaz yang telah diproduksi oleh Tim R&D Asian Agri. Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma yang memiliki lahan sawit seluas 60.000 hektare dan tersebar di Riau, Sumatera Utara, dan Jambi.
Pimpinan Hubungan Kemitraan Asian Agri, Rudy Rismanto mengatakan terkait peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit binaan Asian Agri, “Secara bertahap kami terus mendorong peremajaan kebun petani yang jadi mitra kami. Kami sudah membina mereka sejak 30 tahun lalu. Petani juga diarahkan mengembangkan kebun yang berkelanjutan dengan kualitas sawit yang bisa diterima pasar nasional dan internasional. Sekarang ada dua KUD kebun tani dengan anggota ribuan petani yang sudah melakukan peremajaan dan sudah mulai panen.”
Lebih lanjut Rudy menjelaskan, dua KUD binaan Asian Agri yang telah melakukan peremajaan sejak 2016 lalu, yakni KUD Mulus Rahayu dengan target peningkatan produktivitas panen mencapai 25 ton per ha dan KUD Bina Usaha yang ditargetkan panen perdana pada 2020 ini mencapai 21 ton per ha.
Tidak hanya itu, petani mitra Asian Agri juga dibina untuk mengembangkan usaha sampingan agar mendapatkan income alternatif dengan memaksimalkan lahan kebun sawit untuk usaha ternak sapi, kambing, lele hingga budi daya madu lebah.
Baca selengkapnya di Warta Ekonomi