REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU — Organisasi perlindungan satwa ‘World Wildlife Fund (WWF)’ menyatakan telah terdeteksi empat kasus kematian gajah Sumatera di Provinsi Riau selama 2016. Jumlahnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2015 ada 10 kasus kematian gajah, sedangkan pada 2016 menurun tinggal empat kematian,” kata Humas WWF Program Riau, Syamsidar, Selasa (3/1).
Ia mengatakan empat kasus tersebut kuat dugaan akibat konflik dengan manusia. Pada Februari 2016, tim ekspedisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) menemukan gajah Sumatera yang mati dan sudah menjadi bangkai di kawasan tersebut di Kabupaten Pelalawan. Kemudian, ada juga yang mati akibat jerat di konsesi hutan tanaman industri, meski sempat diobati namun tak bisa diselamatkan.
Pada September tahun lalu juga terjadi kematian, kali ini seekor anak gajah yang badannya penuh luka dan terjebak disebuah parit di konsesi hutan tanaman industri. “Ada juga kematian gajah akibat sentrum listrik di daerah Duri dekat dengan permukiman,” kata Syamsidar.