Dalam sebuah pertemuan khusus antara para pemimpin dari Singapura, Indonesia dan Malaysia juga para senior eksekutif dari perbankan, institusi investor, NGO dan perusahaan dari berbagai sektor, Kelvin Tio Managing Director Asian Agri berbagai cerita mengenai perjalanan bagaimana selama 30 tahun perusahaan sawit bermitra dengan petani kecil dan secara berkelanjutan mampu meningkatkan standar kehidupan petani.
Melacak ke belakang, Asian Agri pada tahun 1980-an merupakan salah satu perusahaan perintis yang mendukung program transmigrasi pemerintah. Program ini merelokasi masyarakat yang berada di daerah padat penduduk di Jawa, ke daerah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya. Kelvin menjelasan bahwa program tersebut sejalan dengan prinsip 4C yang dipegang Pendiri & Chairman RGE Sukanto Tanoto. Prinsip di mana kelompok usaha RGE harus beroperasi dengan filosofi baik untuk masyarakat (community), baik untuk Negara (country), baik untuk iklim (climate) dan baik untuk perusahaan (corporate).
Selama lebih dari tiga dekade, Asian Agri tumbuh dan memberi dukungan bagi para petani kecil untuk lebih kuat. Para pekerja Asian Agri bekerja secara langsung dengan petani kecil, menawarkan benih terbaik, melatih metode tanam yang berkelanjutan, membeli dengan keuntungan tinggi di level harga yang adil, dan masih banyak lagi untuk mendapat hasil maksimal dalam kemitraan tersebut.