JAKARTA — Industri sawit selain memproduksi minyak kelapa sawit dan banyak produk turunannya yang sangat berguna bagi masyarakat, juga mampu menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah sangat besar yang diperoleh dari limbahnya. Tenaga listrik yang didapat dari sumber terbarukan ini mempunyai potensi untuk memecahkan masalah kelangkaan listrik nasional.
Hal ini dibuktikan Asian Agri yang telah membangun lima pembangkit listrik tenaga biogas di Riau, Jambi dan Sumatra Utara. Masing-masing PLTBg mampu menghasilkan 2 MW listrik. Sementara pantauan di daerah menunjukkan kebutuhan listrik di pabrik sawit sendiri tak lebih dari 700 kilowatt, sehingga masih ada sisa atau kelebihan listrik (excess power) sebesar 1,3 MW.
Seandainya satu rumah tangga sederhana membutuhkan 900 watt, kelebihan listrik Asian Agri saat ini dapat dimanfaatkan oleh lebih 7.000 rumah tangga. Perusahaan kelapa sawit yang didirikan oleh Sukanto Tanoto ini menargetkan membangun hingga 20 unit sampai tahun 2020. Dengan demikian, pada tahun tersebut sekitar 28.000 rumah akan dapat menikmati tenaga listrik.
Sebagai warga korporasi yang mendukung pemerintah mengurangi ketergantungan impor BBM dan membantu menyediakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan menjadikan program keberlanjutan, Asian Agri menghasilkan energi terbarukan, yakni biodiesel dan mengolah limbah cair sawit (POME) untuk menghasilkan biogas sebagai sumber energi listrik.
