Jakarta, EnergiToday– Kebutuhan listrik untuk operasional pabrik Asian Agri hanya mencapai 700 kilowatt. Asian Agri masih memiliki surplus listrik 1,3 Megawatt (MW).
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Asian Agri, Fredy Widjaya dalam keterangan tertulisnya.
Freddy mengungkapkan, sehingga sisa ini bisa dipakai untuk menerangi lebih dari 7.000 rumah warga yang kebutuhan listrik hanya 900 watt.
“Pabrik Biogas yang didirikan Asian Agri merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap kelestarian lingkungan. Tidak hanya sekedar menjalankan bisnis perusahaan, kami berusaha agar limbah dari pengolahan sawit dapat menjadi sebuah hal yang memberikan manfaat bagi lingkungan dan juga masyarakat,” tandasnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini Asian Agri sudah mengoperasikan lima pembangkit listrik bertenaga biogas dengan total energi yang dihasilkan mencapai 6 megawatt (MW). Tahun depan, jumlah ini akan bertambah karena ada dua pembangkit yang sedang dalam proses pengerjaan dan hampir rampung serta ada penambahan mesin.
Kelima pembangkit itu masing-masing berada di Sumatera Utara (dua unit), Riau (dua unit) dan satu unit di Jambi. Nantinya, tenaga biogas ini berasal dari limbah pabrik sawit yang terletak tidak jauh dari instalasi listrik tersebut. Limbah tersebut dialirkan dengan pipa kemudian disaring sebelum dimasukan ke dalam tabung besar. [us]