Skip to main content

Kualitas benih menjadi salah satu kunci penting bagi para petani kelapa sawit. Dengan masa produktivitas selama 25 tahun, pemilihan benih yang tepat dapat membawa keuntungan lebih tinggi.

Hal inilah yang mendorong Asian Agri melakukan penelitian mendalam untuk mengembangkan benih unggulan. Langkah ini dapat membantu para petani untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal tanpa harus menambah luas lahan.

Topaz Seeds Senior Breeder Asian Agri, Ang Boon Beng mengatakan masih banyak para petani yang belum memiliki pengetahuan dan akses untuk meningkatkan kualitas produksinya.

“Kami memahami ini dan membuat kami ingin melakukan sesuatu yang dapat membantu mereka,” ujar Ang yang telah memimpin unit penelitian di Topaz sejak Januari 1999. Salah satu yang dilakukan Asian Agri adalah dengan mengembangkan benih kelapa sawit Topaz. Benih ini diciptakan oleh 21 orang peneliti di Balai Penelitian Topaz. Mereka berhasil menciptakan benih kelapa sawit superior yang berasal dari kombinasi sumber benih di berbagai negara.

Benih Topaz menawarkan dua keunggulan sekaligus, yaitu kemampuan beradaptasi dengan kondisi lahan dan hasil yang tinggi. Benih Topaz ini sempat menarik perhatian Presiden Joko Widodo saat mengunjung stan Asian Agri dalam Indonesia Trade Expo 2017 di ICE BSD Serpong.

“Saat kita bicara mengenai lahan marjinal, kita tahu lahan ini sangat tidak subur. Lahan seperti ini sangat tidak kondusif untuk kelapa sawit. Tapi kami berhasil membuat benih yang bisa beradaptasi,” ujarnya.

Benih Topaz Asian Agri memiliki 4 jenis yaitu, Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3 dan Topaz 4. Hal utama yang membedakan keempat jenis tersebut adalah pisifera atau tanaman laki-laki yang digunakan untuk pembuahan.

Topaz 1 merupakan hasil persilangan antara Deli dura dan pisifera dari Nigeria, sedangkan Topaz 2 menggunakan pisifera yang berasal dari Ghana. Topaz 3 menggunakan pisifera dari Ekona, Kamerun sementara Topaz 4 menggunakan pisifera yang berasal dari Republik Rakyat Kongo.

Topaz 1 dan 3 merupakan yang paling populer di antara para pelanggan karena hasil yang lebih tinggi. Topaz 1 menghasilkan tandan buah segar yang berwarna lebih cerah.

“Dalam hal produktivitas, bisa dikatakan Topaz 1 memiliki potensi hasil lebih tinggi karena memproduksi banyak bunga betina lebih banyak yang bisa menghasilkan buah,” jelas Ang.

Dengan kapasitas 25 juta biji berkecambah per tahun, Asian Agri saat ini menjadi penjual benih kelapa sawit terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan menjual 10 juta dari 70 juta bibit yang terjual di Indonesia pada 2016.

 

“Perusahaan kami sendiri membutuhkan sekitar 5 persen benih, sementara sisanya ditujukan kepada pelanggan perusahaan lain dan petani. Petani hanya membutuhkan sekitar 1 sampai 1,5 persen benih kita. Namun demikian, kami memastikan bahwa benih berkualitas baik kami sampai ke mereka, ” jelas Ang.

Ang mengatakan bahwa produksi benih Topaz sekarang dilakukan sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2015, sebuah upgrade dari sistem ISO 9001: 2008 yang telah digunakan sebelum awal 2017.

“ISO memberi kami kemampuan untuk memastikan bahwa operasi kami efisien, kami memantau dan selalu melakukan audit secara internal sesuai dengan harapan ideal,” kata Ang.

Saat ini, pelanggan hanya bisa membeli bibit Topaz melalui satu gerai, yaitu kantor Asian Agri di Pekanbaru.

Untuk informasi mengenai penjualan dan informasi lebih lanjut mengenai benih unggul topaz, klik di sini.

Leave a Reply

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.