Turnera Subulata, adalah salah satu tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan yang lebih dikenal dengan sebutan Bunga Pukul Delapan ini, merupakan spesies bunga dari familia Passifloraceae, yang berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Manfaat utama dari Turnera Subulata ialah, menjadi istana bagi Sycanus, sejenis predator yang membantu memangsa hama ulat api. Sycanus menetap dan mendapatkan sumber makanan dari dalam Turnera Subulata.
Hama ulat api kerap kali merugikan para petani sawit karena sering menggerogoti dedaunan yang ada di pohon kelapa sawit. Hal ini mengakibatkan efek buruk pada perkembangan tanaman kelapa sawit tersebut. Terlebih lagi ketika tahap pembibitan, serangan ulat api akan berdampak jangka panjang dan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi di waktu mendatang. Tentunya hal ini juga akan berdampak langsung pada hasil produksi kelapa sawit tersebut.
Melihat besarnya manfaat yang dimiliki Turnera Subulata, Asian Agri sebagai perusahaan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia, turut mengembangkan tanaman ini. Pada awalnya Turnera Subulata merupakan tanaman liar yang hidup disekitar perkebunan Asian Agri. Namun karena tanaman ini mempunyai fungsi sebagai host plant atau rumah bagi predator hama ulat api, yang berperan penting menjaga populasi ulat pemakan daun, maka kemudian Asian Agri membudidayakan tanaman ini secara khusus.
Tak hanya diperkebunan perusahaan saja, Asian Agri juga mengembangbiakan tanaman ini namun juga di perkebunan petani plasma, dan beberapa di perkebunan petani swadaya. Proses pembudidayaan dan perawatan Turnera Subulata pun tergolong mudah, yaitu dengan dikembangbiakan dengan cara stek batang.
Selain itu, proses pertumbuhan bunga ini pun tergolong cepat serta memiliki nilai estetika yang indah jika, apalagi ketika sedang mekar di pagi hari. Jika dirawat dengan baik, maka umur dan masa produktif Turnera Subulata dapat bertahan sekitar 2 sampai 5 tahun.
Dengan segala manfaat yang dimilikinya, Turnera Subulata mampu meningkatkan keseimbangan ekologi di daerah perkebunan perusahaan dan masyarakat. Hal ini tentunya sesuai dengan empat filosofi utama induk perusahaan Asian Agri, Royal Golden Eagle, yang selalu menekankan segala unit operasi harus memberikan hasil yang baik untuk masyarakat, baik untuk negara, baik untuk iklim dan baik untuk perusahaan.