Medan | Jurnal Asia – Gubernur Sumut, H Tengku Erry Nuradi berharap Sumut memiliki model untuk perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang bisa diterapkan bagi petani swadaya di provinsi itu.
“Lokakarya Mencari Model Pemberdayaan & Peremajaan Perkebunan Untuk Sawit Indonesia Yang Berkelanjutan yang diselenggarakan kerjasama PERHEPI (Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia), CSPO (Consortium For Studies On Palm Oil) dan USU (Universitas Sumatera Utara) ini diharapkan bisa merumuskan model yang tepat untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan bagi para petani di Sumut,” katanya di Medan, akhir pekan lalu.
Lokakarya itu menampilkan perusahaan Asian Agri sebagai narasumber dalam berbagi ilmu tentang sawit berkelanjutan yang sudah dijalankan perusahaan itu. Sebagai pembicara dari Asian Agri menampilkan Head Smallholder Asian Agri, Pengarapen Gurusinga yang berbagi pengalaman tentang pembinaan kepada petani untuk mewujudkan sawit berkelanjutan.
Lokakarya yang dibuka oleh Direktur BPDPS Bayu Krinamurthi ini juga dihadiri oleh Kadisbun Sumatera Utara, Jajaran pengurus PERHEPI, sivitas akademika USU dan para undangan. Menurut Erry, seminar itu harus dijadikan momentum untuk mencari model pengembangan kelapa sawit berkelanjutan, mengingat saat ini sebahagian besar atau sekitar 200.000 Ha lahan sawit milik petani memasuki masa peremajaan atau replanting.