Pekanbaru, 9 Mei 2023 — Petani kelapa sawit merupakan bagian sangat penting bagi industri karena mereka memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total produksi minyak sawit Indonesia. Namun, mereka menghadapi tantangan yang signifikan untuk meningkatkan produksi minyak sawit sambil menjunjung tinggi kriteria keberlanjutan yang ketat. Menanggapi tantangan ini, Apical, Asian Agri dan Kao berkolaborasi dan meluncurkan program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment’ (SMILE) atau ‘Inklusi Petani untuk Kesejahteraan & Pemberdayaan yang Lebih Baik’ pada tahun 2020. Dengan senang hati kami laporkan bahwa upaya SMILE untuk meningkatkan penghidupan petani telah berhasil sejauh ini.
Hari ini menandai untuk pertama kalinya Apical, Asian Agri dan Kao melakukan perjalanan bersama ke salah satu Koperasi Unit Desa (KUD) milik petani – KUD Anugerah, Riau. Acara tersebut menampilkan sesi dialog yang produktif dengan para petani swadaya dari KUD, untuk diperkenalkan dengan program SMILE dan diinformasikan mengenai peran penting yang dilakukan oleh Apical, Asian Agri dan Kao dalam program tersebut. Para peserta juga menikmati tur ke perkebunan kelapa sawit petani, area sekolah, dan tempat tinggal petani, yang memberikan wawasan berharga tentang upaya masyarakat setempat untuk mempromosikan praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Program SMILE telah membuat langkah luar biasa sejak dimulai pada Oktober 2020, dengan 3.018 petani terlibat dan 390 petani tersertifikasi oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Program SMILE berencana untuk mengaudit tiga KUD baru pada tahun 2023, dengan partisipasi dari sekitar 1.105 petani di Sumatera Utara dan Jambi. Kegiatan yang telah dilaksanakan dan terbukti berhasil selama ini, akan terus dilakukan sepanjang program, namun tidak terbatas pada :
- Identifikasi dan dukungan untuk dapat memenuhi persyaratan sertifikasi RSPO;
- Pengembangan dan dukungan prosedur yang diperlukan untuk sertifikasi RSPO;
- Peningkatan kapasitas dan pelatihan untuk kelompok petani
- Meningkatkan produktivitas melalui praktik perkebunan kelapa sawit terbaik
- Menerapkan langkah keamanan yang kuat di perkebunan kepada para petani
- Melindungi dan melestarikan ekosistem dan keanekaragaman hayati termasuk praktik tanpa pembakaran
- Menerapkan ketertelusuran dan pemantauan Tandan Buah Segar (TBS) dengan melakukan pemetaan poligon perkebunan rakyat; dan
- Menjamin serapan TBS petani dengan harga premium
Setiap kegiatan program dirancang untuk membantu petani swadaya mengatasi hambatan dengan menurunkan biaya setidaknya 30% dan meningkatkan produktivitas melalui akses ke pengetahuan, pelatihan, dan sumber daya. Minyak sawit berkelanjutan yang diproduksi oleh petani yang berpartisipasi dalam program ini akan dijual dengan harga premium. Dengan memprioritaskan praktik berkelanjutan dan inklusif melalui SMILE, kami berharap dapat meningkatkan pendapatan petani, sehingga dapat meningkatkan penghidupan mereka dan mendorong keberlanjutan jangka panjang.
“Kami bangga dengan dampak positif program SMILE terhadap penghidupan petani dan komunitas tempat mereka tinggal,” kata Bremen Yong, Director of Sustainability Apical. “Kami berjuang untuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan memberi para petani alat untuk memberdayakan dan mendorong mereka mempraktikkan praktik perkebunan yang bertanggung jawab.”
Kolaborasi program SMILE menggabungkan kekuatan antara Apical, Asian Agri dan Kao untuk membantu petani meningkatkan penghidupan mereka dan memberdayakan mereka untuk menjadi peserta aktif dalam perkebunan berkelanjutan. Nobuyoshi Yamaguchi, Vice President of Procurement Kao mengungkapkan antusiasmenya untuk bergabung dalam inisiatif ini dan berkata, “Program SMILE selaras dengan komitmen Kao terhadap keberlanjutan dan inklusivitas. Kami sangat senang menjadi bagian dari inisiatif ini dan berharap dapat berkontribusi untuk kesuksesannya.”
“Melalui program SMILE, kami dapat menciptakan perubahan positif dalam kehidupan petani,” kata Ivan Novrizaldie, Head of Sustainability Asian Agri. “Dengan mengajak para petani untuk ikut serta dalam Program SMILE melalui berbagai pelatihan dan audit, kami dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan sambil menjembatani kesenjangan pengetahuan para petani swadaya,” tambahnya.
Ketua KUD Anugerah, Sutoyo, berterima kasih kepada Apical, Asian Agri, dan Kao atas kontribusi mereka pada program SMILE, seraya menambahkan, “Kami berterima kasih kepada Apical, Kao, dan Asian Agri atas program SMILE, yang telah membantu kami dalam meningkatkan penghidupan dan melakukan praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi kami dan membuat langkah menuju masa depan yang lebih baik.”
Menurut Guntur Cahyo Prabowo, Acting Head Smallholders Programme RSPO, agar solusi menjadi efektif, penting untuk membuat tanggung jawab bersama dalam praktik perkebunan berkelanjutan. “Inilah sebabnya RSPO telah bekerja sama dengan mitra kami, baik di daerah penghasil minyak sawit maupun konsumen kelapa sawit, untuk menjaga kolaborasi seinklusif mungkin, dan dengan perwakilan multi-stakeholder yang mempertimbangkan semua tingkat rantai pasokan dan masyarakat yang terdampak, contohnya program SMILE. Kami telah meningkatkan kolaborasi kami dengan mitra lokal di daerah penghasil minyak sawit untuk meningkatkan inklusi petani, sehingga mereka dapat bergabung dalam rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan dan meningkatkan mata pencaharian mereka, selain itu, RSPO telah mengembangkan standar tambahan dan terpisah, yang secara eksklusif berlaku untuk petani swadaya. Tindakan kolektif harus diambil untuk menutup kesenjangan antara pasokan dan permintaan minyak sawit bersertifikasi RSPO,” katanya.
Program SMILE merupakan salah satu perwujudan pilar keempat Apical2030, Kemajuan Inklusif dan pilar pertama Asian Agri 2030, Kemitraan Petani. Program SMILE berusaha untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi petani swadaya dan komunitas mereka dengan mendukung praktik yang berkelanjutan dan inklusif.
Tentang Asian Agri
Asian Agri adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1979, perusahaan saat ini mengelola sekitar 100.000 hektar lahan perkebunan dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang. Sebagai pelopor program Trans-National Government Migration (PIR-Trans) pemerintah Indonesia, saat ini Asian Agri bekerja sama dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengoperasikan 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit, dan petani swadaya yang mengelola lebih dari 39.000 hektar.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar yang ketat sejak tahun 1994 dan praktik pengelolaan perkebunan secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya (pabrik CPO dan KCP). Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.
Kontak Media :
Corporate Communications, Asian Agri
Email: communications@asianagri.com
Tentang Apical
Apical adalah pengolah minyak nabati terkemuka dengan jejak global yang berkembang. Pengilangan mid-stream kami yang terintegrasi secara vertikal dan pemrosesan hilir bernilai tambah menjadikan kami pemasok integral yang mendukung kebutuhan berbagai industri yaitu makanan, pakan ternak, oleokimia, dan bahan bakar terbarukan, termasuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) yang memungkinkan pengurangan besar emisi CO2.
Hingga saat ini, dengan aset terintegrasi di lokasi yang strategis mencakup Indonesia, Cina, dan Spanyol, Apical mengoperasikan sejumlah kilang, pabrik oleokimia, pabrik biodiesel, dan pabrik penghancur kernel. Melalui usaha patungan, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di Brasil, India, Pakistan, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam.
Pertumbuhan Apical dibangun di atas fondasi keberlanjutan dan transparansi, serta dimotivasi oleh keyakinan kuat bahwa kami dapat membuat dampak yang lebih berarti bahkan pada saat kami terus mengembangkan bisnis kami dan memberikan solusi inovatif kepada pelanggan kami.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.apicalgroup.com.
Kontak Media :
Corporate Communications, Apical Group
Email: corpcomms@apicalgroup.com