Jambi, 29 Juni 2022 – Pada Acara Penyerahan Penghargaan Program DBA (Desa Bebas Api) binaan Asian Agri, Bupati Tebo, H. Aspan S.T mengapresiasi upaya Asian Agri dalam rangka mencegah terjadinya karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di lingkungan desa-desa yang ada di Kabupaten Tebo.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Asian Agri dalam rangka mencegah terjadinya karhutla di desa-desa sekitar operasional perusahaan. Kiranya apa yang dilakukan Asian Agri dapat ditiru oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Apalagi menurut BMKG saat ini kita sudah memasuki musim kemarau, sehingga apabila seluruh perusahaan di Tebo melakukan langkah-langkah antisipatif seperti ini, maka dapat mencegah terjadinya karhutla di Tebo,” ujar H. Aspan saat memberikan sambutannya pada 29 Juni 2022 di Aula Rumah Dinas Bupati Tebo.
Tidak lupa, Bupati Tebo juga mengucapkan selamat atas keberhasilan desa-desa yang mendapatkan Penghargaan DBA, serta berharap agar upaya pencegahan karhutla tersebut juga di contoh oleh desa-desa lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Regional Head Asian Agri wilayah Jambi, Ramli Simarmata menjelaskan bahwa Program DBA merupakan respon dari masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berulang, merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dimana program DBA yang diluncurkan pada 1 Mei 2016 terbukti mampu mencegah karhutla di desa dan membawa manfaat banyak bagi kehidupan.
“Program DBA ini telah terbukti mampu meminimalisir kebakaran, dimana sebelum ada program DBA di tahun 2015, luas lahan terbakar di desa-desa Kabupaten Bungo mencapai 1.771 hektar. Namun seiring berjalannya program DBA, insiden kebakaran lahan berkurang secara signifikan dan pada pertengahan tahun 2022 luas lahan yang terbakar di desa-desa binaan Asian Agri, totalnya hanya 1,7 hektar. Adapun, rata-rata penurunan luas area terbakar di desa binaan pertahunnya mencapai 50%,” sebut Ramli Simarmata, RH Asian Agri Wilayah Jambi dalam acara penyerahan Penghargaan Program Desa Bebas Api (DBA) periode 2021-2022, Selasa, 28 Juni 2022.
“Selain itu, perusahaan juga memberikan insentif ekonomi, dimana setiap desa yang berpartisipasi dalam program DBA, jika berhasil mencegah terjadinya kebakaran sampai 0% di desanya berhak atas penghargaan sebesar Rp 100 juta. Dan dana tersebut dapat dipergunakan desa untuk infrastruktur desa,” bebernya.
Adapun desa binaan Asian Agri di Jambi yang berhasil menjaga desanya bebas karhutla dan meraih penghargaan sebesar Rp. 100 juta adalah Desa Suo Suo dan Desa Semambu di Kec. Sumay, Kab. Tebo.
Ramli Simarmata membeberkan, sejak tahun 2016 – 2022 atau tahun ke 6, total Penghargaan DBA yang sudah diberikan Asian Agri kepada desa-desa binaan DBA di Jambi adalah sebesar Rp 1,4 Miliar.
“Insentif yang diberikan merupakan bukti nyata kepedulian perusahaan dalam upaya pencegahan karhutla serta membantu mengangkat ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Pada tahun 2016, Asian Agri menjadi salah satu anggota pendiri Aliansi Bebas Kebakaran (FFA), yang menyatukan beberapa perusahaan kehutanan dan pertanian untuk mencegah terjadinya karhutla di Indonesia.
“Bahkan sejak tahun 1994, Asian Agri sudah menerapkan kebijakan zero burning dalam pembangunan kebun sawitnya di tiga provinsi, yakni Sumatera Utara (Sumut, Riau dan Jambi),” sebutnya.
Ia berpesan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, TNI/Polri maupun masyarakat.
“Untuk itu, marilah kita semua saling mendukung dan berperan aktif guna mencegah terjadinya karhutla. Program DBA binaan Asian Agri terbukti aktif mencegah karhutla, kiranya kedepan dapat kita pertahankan dan kita tingkatkan lagi,” ucapnya.
Selain itu, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, karena kesuksesan program DBA ini tentu saja berkat dukungan seluruh stakeholder, baik dari pemerintah, TNI/Polri serta keterlibatan secara aktif dari masyarakat desa binaan Asian Agri.
Tentang Asian Agri
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.
Kontak Media :
Lidya Veronica
Media Relation Asian Agri
Email: lidia_veronika@www.asianagri.com