Yogyakarta, 28 Oktober 2021 – Kelapa sawit sebagai komoditas perkebunan unggulan dan menjadi penyumbang devisa negara terbesar bagi Indonesia saat ini masih mendapatkan stigma negatif baik dari dalam dan luar negeri. Banyaknya manfaat kelapa sawit juga belum banyak disadari oleh para generasi muda. Menyadari hal tersebut, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta berkolaborasi dengan Asian Agri, perusahaan kelapa sawit yang merupakan bagian dari Royal Golden Eagle (RGE) Group mengadakan edukasi secara daring bertemakan “Millenial Melawan Kampanye Negatif Kelapa Sawit”, hari ini.
Kegiatan webinar ini menghadirkan Dr. Ir Tungkot Sipayung, Founder dan Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Rudi Wijaya, SP, Assistant Continuous Improvement Asian Agri dan dipandu oleh Rengga Anjalis S.TP, M.Si, IPM, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Instiper Yogyakarta.
Dr. Ir Tungkot Sipayung, memaparkan mengenai mitos dan fakta kelapa sawit yang perlu untuk diketahui para generasi muda. Praktisi kelapa sawit yang sudah lebih dari 10 tahun melawan kampanye negatif kelapa sawit ini mengungkapkan, “Doktrin kampanye negatif kelapa sawit itu kebohongan yang dilakukan berulang-ulang dan disebarkan secara masif dengan melibatkan media massa global secara intensif dan kebohongan tersebut suatu saat dapat diterima sebagai suatu kebenaran. Oleh karena itu penting untuk memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat khususnya generasi muda agar mereka dapat berperan aktif melawan kampanye negatif kelapa sawit,” tambah Tungkot.
Dari sisi planter milennial, Rudi Wijaya mengutarakan bahwa generasi muda harus kritis terhadap kampanye negatif kelapa sawit karena tidak semua hal tersebut benar terjadi di lapangan. “Sebagai planter, saya ingin membagikan pengalaman di lapangan kepada para generasi muda. Dari sisi perusahaan, saya juga ingin memberikan informasi bahwa Asian Agri selalu mengedepankan praktik keberlanjutan pada seluruh operasional perusahaan dan tentunya keberadaan perusahaan juga berkontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya petani sawit,” tambahnya.
Wakil Rektor I bidang Akademik, Dr. Maria Ulfah, STP., MP., menjelaskan “INSTIPER Yogyakarta telah lama bekerjasama dengan Asian Agri melalui beasiswa ikatan dinas Sarjana Perkebunan Kelapa Sawit yang telah berlangsung sejak tahun 2010 sampai sekarang. Sebanyak 187 orang mahasiswa beasiswa Asian Agri telah menjalani pendidikan di INSTIPER Yogyakarta dan setelah lulus akan langsung ditempatkan bekerja di Kebun Kelapa Sawit Asian Agri. Hal ini merupakan bentuk komitmen INSTIPER Yogyakarta dan Asian Agri untuk berperan serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan berperan aktif untuk membangun perkebunan kelapa sawit Indonesia”.
Dr. Maria Ulfah, STP., MP. menambahkan, “Dengan semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda para generasi muda harus berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan. Dengan memiliki pengetahuan yang cukup tentang industri kelapa sawit yang merupakan penyumbang devisa negara terbesar saat ini, maka generasi muda dapat ikut dalam upaya melawan kampanye negatif kelapa sawit dan melakukan kampanye positif tentang sawit. Dengan demikian masyarakat luas menjadi lebuh mengenal sisi positif industry kelapa sawit dan mengenal produk-produk olahan kelapa sawit yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari”.
Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mengetahui kondisi industri kelapa sawit yang sebenarnya di lapangan, pengolahan minyak kelapa sawit, kehidupan para petani, pekerja dan masyarakat, serta prospek karir yang ada di industri kelapa sawit. Di akhir kegiatan, Instiper dan Asian Agri juga menyelenggarakan diskusi terbuka serta kuis seputar materi yang telah dipaparkan oleh kedua narasumber dengan berbagai hadiah menarik.
Sekilas Mengenai Asian Agri:
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara manfaat, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.