Asahan, 4 Juni 2021 – Asian Agri melalui unit bisnis PT Gunung Melayu dan PT Saudara Sejati Luhur (PT GM & PT SSL) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat desa di sekitar perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Asian Agri, perusahaan perkebunan yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE), mengelola group perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dan beroperasi secara global, berupaya untuk terus membantu meningkatkan perkonomian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.
Kali ini PT GM & PT SSL membantu 225 ekor bebek petelur untuk masyarakat kaum duafa di tiga desa, yaitu 100 ekor di Desa Batu Anam, 40 ekor di Desa Sidomulyo dan 85 ekor di Desa Gonting Malaha.
Ikut serta dalam pemberian bantuan Manager Kebun Pulau, Maria Frank SE Nadeak, Manager Kebun Batu Anam, M Qaddafi Panjaitan dan Koordinator CSR Asian Agri Sumatera Utara, Aris Yuneidi.
Manager PT GM & PT SSL Kebun Pulau Maria, Frank SE Nadeak menyatakan bantuan ini merupakan upaya perusahaan dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka, terutama untuk kaum duafa.
“Biasanya kita memberikan bantuan sembako untuk kaum duafa dalam menyambut Idul Fitri, sekarang kita mengganti konsepnya menjadi pemberdayaan ekonomi dengan memberikan bebek petelur sehingga bantuan yang diberikan dapat berkesinambungan. Hal ini juga telah kami koordinasikan dengan pihak desa serta tokoh masyarakat dan mereka mendukung konsep ini.” ujarnya.
Manager Kebun Batu Anam, M Qaddafi Panjaitan menambahkan mengenai sistem dari bentuk bantuan yang diberikan, selain mendapatkan bantuan bebek, perusahaan akan mensubsidi pakan sampai dengan bebek-bebek tersebut dapat menghasilkan.
“Kita memakai sistem bagi hasil antara pihak yang memelihara dan masyarakat duafa. Di luar biaya operasional nantinya keuntungan akan dibagi 50:50 antara pemelihara dan kaum duafa. Sehinga kaum duafa dapat memperoleh penghasilan berkelanjutan dari bantuan ini. Bantuan bebek yang diserahkan merupakan bebek yang sudah berumur sekitar 5 bulan dan lebih kurang 20 hari lagi akan bertelur, selama masa sebelum bertelur ini perusahaan memberikan bantuan pakan. Diharapkan setelah bertelur masyarakat bisa mandiri dalam operasionalnya,” tambah Qaddafi.
Menanggapi bantuan dari perusahaan ini, Sunardi, Kepala Desa Sidomulyo menjelaskan tantangan awal dari masyarakat terkait perubahan konsep. “Pada awalnya memang terjadi penolakan di masyarakat mengenai pengalihan konsep ini. Masyarakat yang biasanya hanya menerima bantuan dalam bentuk sembako kini akan menerima hewan ternak. Kami dari pihak Desa menjelaskan konsep baru yang diberikan perusahaan, dimana konsep baru ini merupakan konsep yang sangat baik karena masyarakat akan dapat memperoleh penghasilan berkelanjutan sehingga akhirnya masyarakat mendukung program ini. Kami ucapkan terima kasih kepada PT GM & PT SSL yang telah memberikan bantuan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat ini. Mari bersama-sama kita berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi mata pencaharian bagi masyarakat desa kami terutama kaum duafa,” jelas Sunardi, Kepala Desa Sidomulyo.
PT Gunung Melayu dan PT Saudara Sejati Luhur merupakan salah satu unit perusahaan yang tergabung dalam grup Asian Agri. Setiap tahunnya Asian Agri memberikan bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ke desa-desa sekitar area operasional perusahaan, berbagai program terus dilaksanakan, mulai dari pemberian paket sembako untuk kaum duafa di hari raya Idul Fitri dan Natal, perbaikan jalan, peningkatan ekonomi masyarakat, bantuan untuk sekolah, lingkungan, pemeriksaan kesehatan, sunatan massal dan lain-lain.
“Perusahaan bersama dengan desa mengajarkan masyarakat untuk dapat produktif dan mandiri, sehingga potensi yang ada di masyarakat dapat kita kembangkan bersama melalui program CSR. Bantuan ini kita harapkan dapat terus berkembang, dan bukan hanya sebatas telur bebek, kita akan terus berkoordinasi sehingga selain telur bebek nantinya di desa juga dapat menciptakan bibit bebek petelur sendiri, usaha telur asin, pembuatan pakan alternatif dan lainnya,” tambah Aris Yuneidi.
Sekilas Mengenai Asian Agri:
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang..
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca..
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)..
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Lidya Veronica
Media Relation Asian Agri
E-mail: lidya_veronika@www.asianagri.com