Menjadi seorang Bidan bukanlah profesi yang mudah, terlebih lagi menjadi seorang Bidan di lingkungan perkebunan Asian Agri, tentunya memiliki tantangan tersendiri.
Lilis Anggreni dan Khusniati Fadhillah, mereka adalah Bidan perusahaan Asian Agri. Khusniati Fadhillah yang akrab dipanggil Dhillah bergabung sebagai Bidan perusahaan sejak tahun 2013 silam, sedangakan Lilis Angreeni atau yang lebih akrab dipanggil Lilis baru bergabung sebagai Bidan perusahaan pada Maret 2020 lalu.
Keseharian seorang Bidan dimulai dengan mulai beraktivitas di klinik pada pagi hari, menangani pasien baik yang darurat maupun tidak, serta memberi rujukan ke rumah sakit apabila pasien membutuhkan tindakan yang lebih lanjut
Tugas dan kegiatan Bidan tidak hanya membantu pada proses melahirkan, tetapi juga proses sebelum melahirkan dan setelah melahirkan. Mulai dari memberikan promosi kesehatan, mengajarkan untuk sehat produktif, memberikan penyuluhan Keluarga Berencana (KB), olahraga bersama untuk membantu kelancaran proses melahirkan, sampai kegiatan imunisasi, Pusat Layanan Terpadu (Posyandu) dan Tempat Penitipan Anak (TPA).
Tantangan yang dihadapi pun beragam, “pada awal saya bertugas, pendekatan dengan masyarakat cukup susah, karena mereka umumnya takut untuk membahas proses melahirkan, sehingga butuh diberikan edukasi, sekarang sudah lebih terbuka dan mengerti”, tutur Lilis.
Sedangkan yang pernah dialami Dhillah adalah tantangan pada saat proses melahirkan, “saya pernah mendapatkan bayi yang mengalami asfiksia, bayi kekurangan oksigen sebelum, selama, dan setelah proses melahirkan, tetapi bayi tersebut masih dapat diselamatkan”, jelas Dhillah.
Selain menyiapkan peralatan dan obat yang dibutuhkan untuk kegiatan Bidan, Asian Agri juga mengikutsertakan Bidan perusahaan dalam pelatihan, hal ini guna menambah ilmu pengetahuan serta meningkatkan kompetensi sebagai Bidan.