Skip to main content

Asian Agri membagikan premi hasil penjualannya kepada para petani binaannya sebesar Rp 3,6 Miliar. Premi ini dibagikan melalui 72 Koperasi Unit Desa (KUD) di provinsi Riau dan Jambi yang beranggotakan 30.000 petani. 

Keuntungan ini didapatkan melalui hasil penjualan minyak sawit ke pasar internasional pada 2016, yang dipasok oleh para petani plasma binaan Asian Agri.

“Setelah mengadopsi dan mengimplementasikan praktik berkelanjutan dalam perkebunan kelapa sawit, kami memperoleh insentif dari harga yang kami jual. Hari ini kami akan memberikan premi yang sebenarnya milik petani,” ujar Fadhil Hasan selaku Direktur Corporate Affairs Asian Agri.

Program kemitraa ini menurut Fadli telah dijalankan sejak tahun 1987. Hingga kini sudah ada 30.000 petani plasma yang mengelola lahan perkebunan kelapa sawit seluas 60.000 ha.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) Bambang mengatakan pembinaan petani kelapa merupakan tugas semua pihak. Menurutnya, komoditas kelapa sawit harus terus didorong mengingat sawit menyumbang devisa negara paling besar.

Bambang mengingatkan masih banyak pihak yang tidak menginginkan sawit Indonesia berkembang dengan menyebarkan berbagai isu negatif tentang sawit Indonesia. “Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita. Disamping kita memberikan edukasi dan melakukan pembenaran pada semua pihak, kita juga jadikan kesempatan ini untuk berbenah untuk memperbaiki kelapa sawit kita,” ujar Bambang.


 

Leave a Reply

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.