Jambi, 24 Januari 2017 – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ignasius Jonan didampingi Gubernur Provinsi Jambi, Zumi Zola meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di Tungkal Ulu, Jambi, hari ini (24/11).
Pengoperasian PLTBg ini merupakan bentuk nyata dukungan sektor swasta atas komitmen Pemerintah Indonesia dalam penciptaan energi baru terbarukan yang diharapkan dapat mencapai 23 persen di tahun 2025.
“Kementerian ESDM mendukung sepenuhnya komitmen Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terhadap perubahan iklim yang disampaikan pada Conference of the Parties (COP) pada bulan Desember 2015 lalu. Di lain pihak, kami mengundang partisipasi dari sektor swasta untuk mulai berinisiatif dan mengambil peran serupa seperti yang dilakukan oleh Asian Agri dalam penciptaan energi hijau ini,” ujar Jonan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ignasius Jonan didampingi oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana (kanan), Gubernur Provinsi Jambi, Zumi Zola dan Head of Operation Asian Agri, Bukit Sanjaya (kiri) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Asian Agri di Tungkal Ulu, Jambi
Bukit Sanjaya, Head of Operation Asian Agri mengatakan: “Kami menyampaikan apreasiasi atas dukungan pemerintah terhadap inisiatif Asian Agri yang berinvestasi untuk mengolah limbah cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent) secara ramah lingkungan sehingga dapat menghasilkan energi hijau terbarukan, dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas.”
Dalam rangka mendukung industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan, sejak tahun 2015 Asian Agri telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) sebagai bagian dari zero waste management perusahaan. “Ini juga menjadi komitmen nyata terhadap kelestarian lingkungan serta dukungan Asian Agri terhadap penciptaan energi baru terbarukan – yang merupakan salah satu fokus Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM untuk ketahanan energi,” lanjut Bukit.
Pertumbuhan ekonomi dan industri di Provinsi Jambi juga memerlukan ketersediaan energi, dan keberadaan PLTBg Asian Agri sejalan dengan program prioritas pembangunan Provinsi Jambi dalam pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat dan mendorong perekonomian daerah secara berkesinambungan.
PLTBg di Tungkal Ulu Provinsi Jambi merupakan PLTBg ke-7 yang dioperasikan oleh Asian Agri, dari total target 20 unit pada tahun 2020. Masing-masing PLTBg Asian Agri berkapasitas 2,2 Megawatt, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi pengoperasian pabrik kelapa sawit sekitar 700 Kilowatt dan sisa listrik atau excess power sebesar 1,5 Megawatt dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang berada di sekitar lingkungan pabrik Asian Agri.
Inisiatif pengoperasian PLTBg oleh Asian Agri juga berhasil membawa Asian Agri untuk meraih penghargaan Anugerah Lestari Award 2017 dan peringkat tertinggi (Platinum) di ajang Indonesian CSR Award 2017.
“Kami akan melengkapi setiap pabrik kelapa sawit milik Asian Agri dengan PLTBg dan menjalin kerja sama dengan instansi terkait sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati pasokan listrik ramah lingkungan dengan harga terjangkau,” kata Bukit.
***
Sekilas mengenai Asian Agri:
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979 dan mempekerjakan sekitar 25.000 orang saat ini. Sejak tahun 1987, Asian Agri telah menjadi perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR – Trans). Saat ini, perusahaan mengelola 100.000 hektar lahan inti dan bermitra dengan 30.000 keluarga petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit.
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan terkemuka CPO telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatra Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.
Lebih dari 91% perkebunan dan pabrik kelapa sawit Asian Agri telah mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Maria Sidabutar |
Kepala Komunikasi Perusahaan |
E-mail: Maria_Sidabutar@www.asianagri.com |
DID: +62 21 2301 119 |