Sebagai salah satu perusahaan sawit nasional terbesar di Indonesia, Asian Agri turut berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada 11-15 Oktober 2017 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Keterlibatan Asian Agri dalam pameran ini menarik perhatian Presiden Indonesia Joko Widodo untuk berkunjung ke stan Asian Agri yang berlokasi di Hall 8 ini. Joko Widodo tertarik dengan bibit unggul milik Asian Agri yang bernama bibit Topaz.
Pada kesempatan tersebut, Ang Boon Beng, Topaz Seeds Senior Breeder Asian Agri, menjelaskan Asian Agri berfokus pada intensifikasi dan karena itu tim R & D terus mengembangkan bibit kelapa sawit Topaz yang dapat menghasilkan produk minyak kelapa sawit yang tinggi, sambil menunjukkan kualitas buah kelapa sawit dari bibit Topaz yang dibawa dari Kebun Topaz, Riau.
Saat ditanya Presiden Joko Widodo, Ang Boon Beng menyampaikan bahwa Asian Agri memiliki kebun pembibitan Topaz seluas 300 hektar di Riau dengan kapasitas produksi bibit Topaz yang mencapai 25 juta bibit/tahun. “Saat ini kami memproduksi sesuai dengan permintaan yang ada,” Ang menjelaskan.
Corporate Affairs Director Asian Agri, Fadhil Hasan dan Head of Sustainability & Stakeholder Relations, Bernard Riedo menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama para menteri dan jajaran kementerian di stan Asian Agri. Bernard Riedo pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Jokowi atas perhatian yang sudah diberikan.
“Suatu kehormatan pada TEI 2017 Presiden Joko Widodo berkenan mengunjungi stan Asian Agri dan berdialog langsung mengenai perkembangan industri kelapa sawit, kapasitas produksi dan bibit unggul yang kami hasilkan,” ujar Bernard.
Keikutsertaan Asian Agri di TEI 2017 ini merupakan yang pertama sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk mengelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan kepada para pengunjung, terutama yang berasal dari luar negeri.
“Kesempatan ini kami manfaatkan untuk mengedukasi dan mempromosikan kelapa sawit Indonesia yang lestari, berwawasan lingkungan dan membangun kemitraan dengan para petani,” kata Bernard.