Warta Ekonomi.co.id, Palalawan – Sebagai wilayah dengan hamparan kebun kelapa sawit terluas di Nusantara, Riau diam-diam menyimpan persoalan mendasar.
Salah satunya jatuhnya harga komoditi yang berdampak langsung pada pendapatan warga, termasuk di kawasan pelosok. Sawit yang menua, adalah persoalan lain. Sebelum masuk fase Replanting, atau peremajaan dilakukan sawit sudah mencapai usia 20 sampai 25 tahun. Akan ada jeda beberapa tahun untuk kembali berproduksi.
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Asian Agri coba menanggapi persoalan mendasar yang tengah menerpa para petani. Perusahaan milik Sukanto Tanoto ini tengah menggas inovasi baru sebagai penunjang pendapatan masyarakat. Yaitu budidaya lele untuk para petani sawit yang sedang memasuki fase replanting perkebunan.
Sejak digelar beberapa waktu lalu, pelatihan yang disusul pemberian bibit sampai pendampingan itu sudah menyedot minat. Awalnya ada sekitar 60 orang warga yang mengikuti program yang dipusatkan di Desa Silkian Hulu, Kecamatan Ukui, Pelalawan, Riau.